Keluhan seorang "kakak"
Oke, sebutlah aku berlebihan menyikapi hal ini. Sebagai seorang kakak yang hanya memiliki satu adik aku bertingkah seakan aku memiliki seribu adik, Namun, mari pahami konsep berpikirku. Sebagai seorang kakak perempuan tugasku berat dalam menghadapi kelakuan adik lelaki yang semakin tak terkontrol.
bukankah kakak perempuan adalah ibu kedua bagi adiknya?
well, adikku berusia 12 tahun. Usia dimana dia merasa sudah pintar menentukan pilihan sendiri, membuatnya merasa sudah cukup dewasa untuk menentang orangtua.
kuperhatikan mulai banyak perubahan sikap dari adik bungsuku itu. Aku cukup dewasa untuk menganalisa hal seperti ini.
Dia mulai berani membangkang pada ibu dan ayahku. Aku paham betul perasaannya saat ini, Aku pernah berada diusia dimana aku selalu merasa benar dan tak seorangpun boleh menyalahkan opiniku. aku merasa peranku dibutuhkan dalam proses pembentukan karakternya.
kuperhatikan mulai banyak perubahan sikap dari adik bungsuku itu. Aku cukup dewasa untuk menganalisa hal seperti ini.
Dia mulai berani membangkang pada ibu dan ayahku. Aku paham betul perasaannya saat ini, Aku pernah berada diusia dimana aku selalu merasa benar dan tak seorangpun boleh menyalahkan opiniku. aku merasa peranku dibutuhkan dalam proses pembentukan karakternya.
disini tugasku adalah menghandle dan mengkontrol perbuatannya.
sebisa mungkin aku memposisikan diri sebagai teman yang mampu mengerti dia dan tidak ikut menyalahkannya atas apa yang dia perbuat, melainkan hanya meluruskannya.
namun kadang kala emosiku yang tidak stabil dan mendorongku untuk melakukan apa yang tidak seharusnya aku lakukan.
sedikit membahas mengenai dia. si bungsu ini memang sedikit berbeda dengan aku serta abangku.
aku dan abangku adalah tipe anak yang suka belajar, belajar tanpa diminta. bergelut dengan buku dan pensil berjam-jam.
karakter adikuu ini jauh berbeda. dia tak suka melakukan hal hal tersebut. dia lebih menikmati bermain online games di laptop berjam-jam non stop.
dia tidak suka teori, melaikan praktek langsung.
dan itulah yang membuat orangtuaku sering membandingkan kami. kadang kala aku tak sampai hati melihat raut wajahnya yang berubah seketika kala orangtuaku membahas perihal ini.
aku selalu menanamkan padanya bahwa tak apa dia berbeda dengan kakak-kakakmu.. karena tidak semua orang diciptakan sama. kadang berbeda itu dibutuhkan. kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau asalkan kamu bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. cara yang berbeda bukanlah urusan penting.
aku rasa ini adalah hal yang wajar. seiring berjalannya waktu dia akan mengerti akan apa yang dia perbuat.
Comments
Post a Comment