TWIX (REUPLOAD 2016)

Detik-detik pengumuman kelulusan


Note: tulisan ini sudah pernah aku post di tumblr 3 tahun yang lalu, berhubung tumblr pernah diblokir jadi aku berpikir untuk memindahkan ke blog saja, maka ini adalah bentuk reupload :)

Selang beberapa hari sebelum pembagian kelulusan, aku menyempatkan waktu untuk menulis ini. Setidaknya setelah pengumuman nanti, ada satu kenangan yang ku punya. Tulisan yang berisikan rangkuman perjalananku dan teman-teman di tahun ini yang dapat kubaca kapan pun aku mau. 

Sedikit perkenalan untuk mengawali tulisan ini, aku adalah satu dari 11 siswi kelas 3SMP angkatan 2016 SIM. Tahun ini merupakan tahun terakhir kami mengenakan seragam putih-biru yang membosankan. Mari kita aminkan bersama ;) amin. 

Anyway, izinkan aku memperkenalkan teman-temanku,

Aisyah, si latah yang jenius. menghitung adalah hobinya.

Dania, si kurus berlesung yang selalu menghangatkan suasana, suara merdu adalah khasnya.

Dea Exsa, si pemilik nama terpanjang yang berjiwa humor, lawakannya tak pernah gagal.

Fadilah, si bungsu member termuda yang cinta bollywood, terbuka dengan siapa saja. 

Haifa, si ratu kode yang yang selalu tahu kelemahan orang, alim dan religius.

khoiriyah, sang ketua kelas yang rendah hati dan suka membantu.

Namirah, si macan kelas yang selalu jujur apa adanya dan cinta fisika.

Rima, si kecil yang kini sudah tidak kecil. si manja yang bersuara emas.

Robiah, si tinggi yang berjiwa seni, pecinta anime dan suka menggambar.

Shabrin, si sekertaris baperan yang tegas dan tidak segan untuk menegur.

Sebelum Salwa pulang

kami menamakan kelas yang kami cintai dengan sebutan TW(IX) yang artinya adalah ‘the weirdest (IX)’ atau ‘the winner(IX)’ oke opsi kedua ku rasa berlebihan. haha. pemenang yang dimaksud disini adalah 
“biarpun kami bukan murid yang dapat dibanggakan oleh para guru sebagaimana mereka memuji kelas lain atas prestasi yang mereka miliki, namun setidaknya kami bangga dengan persahabatan yang kami miliki. kamilah pemenangnya” oke ini nggak nyambung xD
Well, banyak sekali peristiwa yang kami lewati bersama di tahun ini. Aku tidak mungkin menyebutkannya satu persatu dengan detail maka kali ini kuputuskan untuk menulis beberapa moment bersejarah saja. lebih tepatnya ‘perjuangan bersama’. 

26 juli 2015, menjadi hari pertama kami bertemu diruang kelas sebagai murid kelas akhir dan menyandang gelar ‘anak UN’. dihari itu kami menyapa satu sama lain, berhamburan menebar kebahagiaan.
“ gaberasa kita udah kelas 9 aja yah”
“ sebentar lagi kita UN guyss!”
“iya nih takut gue”
Kata-kata semacam itu sudah tidak asing ditelingaku. Menjadi semacam kebiasaan baru. Hari demi hari kami lewati bersama. Ohiya! satu fakta mengenai kami, kami adalah anak-anak yang dicap ‘susah diatur’ oleh para guru. Ya memang, kami mencintai keributan, dan kami menikmati itu. HAHA. Kami menjunjung tinggi solidaritas, mungkin itulah yang menjadi alasan seakan tak ada semangat bersaing diantara kami. Dan itu merupakan satu dari sekian banyak hal yang dikeluhkan para guru. Maafkan kami bu hehe xD

17 agustus 2015, kami dipercaya untuk menjadi petugas upacara kemerdekaan. petugas amatiran :/ senang rasanya walau keesokan harinya harus menerima perihnya sindiran guru-guru mengenai kami yang absen sehari setelah upacara.

22 januari 2016 tercatat sebagai hari pertama kami mengikuti BIMBEL di sekolah. Setiap Jum’at dan sabtu kami rutin menghadiri kegiatan tambahan tersebut. Merasakan kelaparan bersama di hari jum’at karena tidak membawa bekal, suasana menjadi tegang di setiap hari sabtu karena Ibu Imas yang akan mengajar, bertemu kakak kelas12 dan adik-adik kelas 6SD, terjadinya cinta lokasi dibeberapa orang teman yang berujung dengan mereka menamakan diri sebagai ‘korban PHP’ 

26 Maret 2016 adalah hari dimana ketegangan yang terbayar dengan kesenangan dan juga hari dimana rencana kami digagalkan oleh Ibu Imas. pada hari itu kami berniat untuk memberikan sedikit kejutan untuk beliau yang sedang berulang tahun pada 25 Maret, ketidakhadiran beberapa siswa kelas 9 dan kejadian diluar skenario yaitu mematikan lampu depan adalah bagian dari rencana kami untuk memancing emosi beliau. namun apadaya, beliau terlalu peka.



13-19 April 2016 adalah masa ujian sekolah kami. dihari pertama yaitu tanggal 13 kami mengadakan upacara sebelum memasuki ruangan ujian,adalah saat dimana dibagikannya kartu peserta oleh bapak kepsek yaitu bapak Sinsin Rosyidin, tangis haru dari para guru yang mengantarkan kami menuju ruangan, Bpk Zaki yang menarik perhatian, Bpk Sudarman yang berusaha menghidupkan suasana, kode antar teman, dan lain lain.

20 April 2016 saatnya ujian praktek, menyanyi di depan seluruh teman, bpk Sa’adullah dan ibu Sumarlik selaku juri, debat menentukan urutan tampil. senam bersama di velodrome dikomando oleh Luthfi dan kawan kawan, push up, sit up, squat jump, volly, dan tenis meja bersama bapak Ismail dan Ibu Ani.

21 April 2016, hari ke-2 ujian praktek. grogi menanti giliran untuk stor hafalan didepan ibu Salamah dan bpk Muhammad. Diusir dan dilarang masuk oleh panitia acara kartini. Akhirnya kami memutuskan untuk menyulap ruangan kelas menjadi bioskop dadakan untuk menonton bersama. Kembali berdebat menentukan film apa yang harus kami tonton, akhir nya THE BOY menjadi pilihan terakhir kami. teriak histeris di sela sela adegan horor, suasana hening yang membosankan, dan keluhan kami mengenai rasa sakit pada sekujur tubuh hasil olahraga semalam yang tak kunjung pulih.

25-28 April 2016, hari dimana kami merasakan lelahnya perjalanan Jeddah-Mekkah dalam rangka sosialisasi  dan simulasi sebelum UNBK. Hiace bermuatan 15 penumpang diisi oleh 17 siswa, 1 guru dan 1 supir, panas, sesak, ribut, senang, bernyanyi bersama, kemudian hening, saling berbagi makanan dan bertukar cerita. beristirahat di perpustakaan SIJ, berjalan bersama menuju kantin dengan 6 bodyguard yang siap sedia menjaga kami, yaitu Luthfi yang kalem, Aziz yang lola, Faisol yang kocak, Syahid yang galak, Khalid yang dingin, Muhammad Hasan yang entahlah xD memasuki ruangan ujian bersama, berkumpul di halaman sekolah seusai ujian dan kembali menaiki hiace menuju Mekkah. 

6-7 Mei 2016, menjadi hari terakhir kami mengikuti kegiatan bimbel. menjadi hari terberat untuk dilalui. menulis kesan dan pesan untuk Bpk Mujtaba, wajah tidak siap yang selalu dipotret oleh bapak Mujtaba dari segala angle.

9-12 Mei 2016, masa yang ditunggu-tunggu yaitu UNBK dan ulangtahun si malang Shabrin. kembali dengan sesak nya dalam kendaraan, keributan yang tidak terkontrol,mas ikhwan yang mengantar kami, canda tawa yang terus mengalir, tiba tiba hening, tertidur di perjalanan, tegang  dikarenakan penantian yang panjang menunggu jarum jam menunjukan pukul 11,menguatkan satu sama lain, dan akhirnya selesai.

17 Mei 2016, berkumpul disekolah setelah tak bertatap muka selama 5 hari. temu kangen istilahnya, membicarakan mengenai kostum untuk acara perpisahan, bersenda gurau dan lain lain.
19-25 Mei 2016, latihan nyanyi untuk persiapan acara perpisahan,   
26 Mei 2016, siap dengan kostum masing-masing, dan sedikit polesan makeup agar tidak terlihat pucat, menjadi pusat perhatian semua orang. ya, acara perpisahan yang menguras airmata, puisi yang menyentuh, musik yang mendukung, pelepasan kelas 12, dan acara pengalungan yang  berlangsung lancar. seusai acara masing-masing sibuk membingkai dan mengabadikan moment bersejarah ini kedalam sebuah foto. Daaaaan selesai ...

Dari semua rangkaian proses yang aku lewati aku dapat menyimpulkan satu hal yaitu bahwasanya segala sesuatu akan terasa sulit apabila sekedar dibayangkan, jalani dengan ikhlas dan nikmati maka semua akan terasa jauh lebih mudah. 
Perjalanan panjang selama ini yang sempat kuanggap sebagai beban kini memberikan hasil yang kusebut kenangan. ya, tinggallah kenangan.

Aku diingatkan kembali bahwa yang terpenting itu bukanlah hasil tapi prosesnya dan perjuangannya.

Kebersamaanku dan teman-teman memberiku banyak pelajaran,tentang kita yang menjaga kejujuran dan kepercayaan,
tentang kehangatan dan kedekatan,

tentang kita yang memaafkan bukan melupakan, 

tentang kita yang terus belajar untuk setia,

tentang kita yang harus menurunkankan ego demi mulusnya persahabatan,  

tentang kita yang bergandeng tangan mengukuhkan satu sama lain,

tentang kita yang pantang putus asa, 

tentang kita yang kuat dibalik setiap cacian,

tentang kita yang jauh lebih berharga daripada omong kosong orang  yang tak mengerti diluarsana yang berusaha melepas genggaman kita,

tentang cerita kita yang tak berkesudahan, 

tentang kenakalan yang tiada duanya.

perpisahan itu nyata, tak dapat untuk dihindari.

saling melepas genggam menggapai bintang menempuh jalan yang panjang suatu saat nanti. Jika memang perpisahan itu akan terjadi,entah tahun depan, entah besok, lusa atau mungkin sebentar lagi.
aku rela, aku ikhlas, karena aku yakin Tuhan tengah menciptakan skenario yang jauh lebih indah di hari nanti. biarlah do’a yang mendekatkan hati kita.   

Terimakasih atas segelintir tawa dan airmata yang telah tertulis dalam sebaris kisah hidup kita.

kebersamaan kita adalah anugerah bagiku.
see you on top ;))

Ps: ngeditnya sambil nangis, tentang perpisahan yang pernah ku sebut bukan lagi sekedar kalimat. Sudah sampai pada titik "melepas genggam"

That caption tho :)


Comments

Popular posts from this blog

MEMORI RAYA | 24 MEI 2020

RAYA KEDUA || 5 JUNI 2019

VACCINATED! | 02 JULI 2021