SERBA SERBI MEMASUKI KAMPUS


Assalamu alaikum,

Entah kapan terakhir kali saya menulis, rasanya akhir-akhir ini sulit sekali 'mengumpulkan mood' untuk dapat merangkum aspirasi yang sudah bertebaran di kepala ke dalam tulisan blog ini. Terutama karena beberapa bulan terakhir saya sedang banyak gelisahnya. Jadi, untuk menulis saja serasa beban. Saya teringat entah dari bibir siapa pernah berucap

"menulislah ketika kamu mau, bukan karena harus"

Disadari atau tidak tulisan yang saya buat karena terburu-buru, biasanya meninggalkan kesan lebih cengeng, melankolis, dan kurang berkualitas. 
Intinya saya berusaha memaknai kalimat tersebut, seperti ada benarnya. Bahkan banyak benarnya.


Kali ini saya ingin sharing sesuatu berdasarkan pengalaman yang saya juga bingung harus memulai dari mana serta bagaimana.

Sedikit kok, insyaAllah tulisannya, paling curhatnya yang banyak :) hehe maklumi ya!

Sebenarnya tulisan ini sengaja saya buat dengan niat sebagai bekal bagi adik lelaki saya yang baru memasuki jenjang SMA. Masih cukup jauh untuk membicarakan perguruan tinggi baginya tapi saya sadar betul waktu berlalu tanpa terasa, akan sampai jua di masa di mana dia akan berada di fase yang saya lewati hari ini.

Kalau-kalau nanti saya lupa memberitahu dia tentang ini, atau jika dia sungkan untuk bertanya pada saya karena saya yang sibuk nanti. Dengan mudah dia bisa membuka halaman ini untuk membaca, itupun kalau dia tidak malas ya.

Inti topik yang akan saya bahas adalah prosedur dan jalur memasuki PTN. Seperti yang kita ketahui dari tahun ke tahun sistem seleksi selalu mengalami perubahan, pengembangan, dan perbaikan. Tentunya akan semakin rumit ketat dan mengasah otak.

Contohnya tahun ini, sistem SBMPTN mengalami sedikit rombakan. Yakni, dengan sistem komputerisasi. Mungkin UTBK mulai tidak asing di telinga adik-adik yang duduk di bangku SMA, belakangan ini. Tes UTBK dibuat lebih canggih, menggunakan komputer dan ditambahkan dengan jenis soal HOTS (High Order Thinking Skill) secara pengertian kebahasaannya saja sudah tertebak, soal yang fungsinya ubtuk mengasah sejauh mana ketelitian dan kemampuan otak calon maba dalam berfikir. Tujuannya ya sesimple saya menyimpulkan, mungkin setiap PTN ingin menyaring siswa terbaik dari yang terbaik untuk menjadi mahasiswanya. Dan untuk mengukur keseriusan calon mahasiswa juga untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Di tahun 2019 ini ada 10 PTN terbaik dengan keketatan tertinggi dan merupakan favorit calon maba. Perguruan Tinggi Negeri yang bergengsi dan impian setiap maba lah istilahnya. 10 PTN dengan peminat terbanyak per tahun 2019 diantaranya adalah:  

1. Universitas Brawijaya (55.871 peserta)
2. Universitas Sebelas Maret (48.735peserta)
3. Universitas Diponegoro (48.440 peserta)
4. Universitas Pendidikan Indonesia (48.231 peserta)
5. Universitas Negeri Semarang (44.937 peserta)
6. Universitas Padjadjaran (41.970 peserta)
7. Universitas Hasanuddin (41.846 peserta)
8. Universitas Jember (40.173 peserta)
9. Universitas Negeri Yogyakarta (38.007 peserta)
10. Universitas Sumatera Utara (36.585 peserta)

Sumber: Kompas.com

Nah untuk memasuki universitas negeri ada 3 jalur yang paling umum di Indonesia yaitu, 

1.SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri),
seleksi yang difasilitasi pihak sekolah, disebut juga jalur undangan tanpa tes dan tanpa biaya. (Biaya untuk mengikuti jalur ini loh ya maksudnya, bukan biaya sepanjang kuliah) untuk lebih jelasnya silahkan dibaca Informasi Syarat SNMPTN



2.SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri),
seleksi tertulis yang akhirnya pada tahun 2019 beralih media dari cetak menjadi seleksi berbasis komputer. Tes ini berbayar, dikenai Rp. 200.000 untuk satu tes yang maksimal dapat diikuti 2 kali oleh peserta. Hasil tes diumumkan secara transparan bagi peserta sebagai modal dalam memilih perguruan tinggi tujuan. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca Informasi Syarat SBMPTN

3. UM (Ujian Mandiri), adalah seleksi terakhir untuk memasuki PTN. Untuk jalur ini peraturan berbeda-beda sesuai ketentuan PTN. Umumnya berupa tes tertulis yang dikenai biaya lebih besar daripada tes jalur SBMPTN, serta besaran UKT pun berada di rentang tertinggi. Contoh UM yang populer diantaranya SIMAK UI, SM-ITB dan UTUL UGM.

Kembali pada pembahasan sistem UTBK
Singkatnya adalah seperti ini, kita tes dulu, bari dapat hasil berupa nilai persubtes, baru daftar ke PTN dengan modal hasil tes tersebut. Pilihan kelompok tes ada 2, Saintek dan Soshum. Karena batasan UTBK adalah 2 kali maksimal, maka peserta dibebaskan untuk memilih saintek keduanya, soshum keduanya ataupun soshum dan saintek. Ingat pemilihan kelompok ini berpengaruh saat kamu menentukan jurusan yang akan kamu pilih di PTN nanti. Jadi pikirkan lah sejak awal jurusan apa yang akan kamu pilih.


Beruntunglah jika kamu adalah salah satu yang mendapatkan SNMPTN, tapi satu saran saya, tolong jangan menupukan harapanmu sepenuhnya untuk jalur undangan ini. Karena selain kamu harus cerdas dengan bukti nilai raport serta prestasi yang banyak ada faktor keberuntungan yang harus kita semua akui. Oleh karena itu, sembari menunggu pengumuman SNMPTN, ada baiknya kamu menyiapkan diri untuk tes jalur kedua yaitu SBMPTN. Tidak ada yang salah dengan "sedia payung sebelum hujan".

Karena saya adalah salah satu pejuang SBMPTN, rasanya tidak salah jika saya memberi nilai atau gambaran disini. Menurut saya, soal yang di keluarkan di tes UTBK tingkat kesulitannya mencapai 9 dalam skala 1-10. Soal UN tidak ada apa-apanya. Mungkin hal ini juga karena saya adalah peserta lintas minat dari IPA ke IPS.
Terdengar mudah, pasti ada yg berkata

 "aelah dari ipa ke ips mah gampang"

Oh! tidak semudah itu ferguso! terlebih saya baru mulai membaca buku IPS secara intensif saat 1 bulan sebelum tes UTBK. Dengan latar belakang anak IPA, yang tahu tentang mata pelajaran IPS mungkin sekedar dari sisi sejarah. Karena Sejarah Indonesia adalah mata pelajaran wajib di SMA saya dulu. Akhirnya, saya bersyukur pernah belajar sejarah. Merasa terbantu walau dulu belajarnya enggan dan banyak mengeluh. Ekonomi beban terberat, disusul dengan Geografi. Untuk matematika tidak jauh berbeda dengan matematika IPA, bahkan cenderung lebih mudah. Sosiologi modal hafalan, banyak membaca, mengamati masalah di lingkungan dan rajin googling.

Jalur manapun, semua memiliki kesulitan masing-masing tidak terkecuali. Ketika gagal SNMPTN, jangan berkecil hati. Selain dua jalur lainnya sebenarnya masih banyak jalur diluar perguruan tinggi negeri yang harus kalian jadikan salah satu referensi. Perguruan tinggi swasta contohnya, banyak PTS yang tak kalah hebat dibanding PTN. Meski dengan kenyataan bahwa memasuki PTS pasti memerlukan biaya yang lebih besar.

Sebab itu, untuk menghindari kesulitan di kemudian hari mari adik-adik yang sedang duduk di kelas 10 belajarlah dengan rajin. Bermain sesekali dan menikmati masa pengenalan dengan sekolah tidak masalah, namun hendaknya sesekali iseng ketik di google mengenai proses pendaftaran perguruan tinggi. Hadirkan rasa penasaran agar kamu giat untuk menggali. Kamu dapat mempersiapkan dari jauh hari dan berterimakasihlah nanti.

Untuk adik-adik kelas 11, belum terlambat. Belum terlambat untuk survei jurusan apa yang akan kamu ambil. Jika lintas minat maka sesekali pelajari mata pelajaran lintas minat yang akan kamu pilih nanti. Menyiapkan lebih awal tidak akan membuatmu rugi.

Untuk adik-adik kelas 12, kurangi bermain. Dedikasikan satu tahun terakhir mu untuk belajar sungguh-sungguh. Absen beberapa bulan nongkrong dengan teman, latih telingamu dan kuatkan hatimu, meski teman-teman akan melabel mu 'tak setia kawan', masa depanmu lebih penting. Karena sebenar benar teman tidak akan menghalangi progresmu menjadi lebih baik. Mantapkan pilihan, ikuti bimbel. Dan jaga kesehatan. Belum terlambat! :)

Sesi curhat:

Saya sharing seperti ini karena saya merasa perlu, bukan karena ingin mengajari atau merasa pantas untuk menggurui.

Ini bentuk rasa syukur saya. Apabila ada yang terbantu karena tulisan ini, alangkah bahagia saya.

Sebagai 'orang baru' di Indonesia, saya juga bersyukur atas keputusan untuk pulang ke Indonesia lebih awal. Karena saya tidak yakin akan bisa melewati proses panjang menempuh pendidikan ini jika hanya sesaat setelah pengumuman kelulusan SMA kemarin. Saya meraba-raba, belajar dari siapa saja. Belum terhitung dengan adaptasi lingkungan yang tidak bisa sebentar bagi saya. Saya bersyukur, Allah selalu membuat saya menyadari di kemudian hari. Menjadikan saya merasakan sendiri hasilnya.

Karenanya, saya bersedia membantu siapa saja yg memerlukan informasi atau bantuan jenis lainnya yang saya mampu. Karena saya merasakan betul ketika dihadapkan dengan kesulitan, bantuan yang orang berikan terasa nikmat sekali.

Jadi, siapa saja yang memerlukan bantuan, meminta saran, ingin berdiskusi, atau sekedar sharing jangan sungkan menghubungi saya :) saya akan berusaha membantu semaksimal dan semampu saya, terutama perihal perguruan tinggi.
Sekian tulisan ini saya akhiri, campur aduk. Dari membahas apa hingga berakhir dengan apa. Mohon maaf, Semoga bagi siapapun yang membaca tidak kebingungan ya. 

TCAUU !

Comments

Popular posts from this blog

MEMORI RAYA | 24 MEI 2020

RAYA KEDUA || 5 JUNI 2019

VACCINATED! | 02 JULI 2021